Subscribe For Free Updates!

We'll not spam mate! We promise.

Senin, 08 Agustus 2016

Beberapa Kalam (أنواع الكلام)

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Segala Puji Bagi Allah Yang Menurunkan Al-Qur'an dengan Bahasa Arab. Shalawat serta Salam semoga Tercurah-limpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad Saw paling utamanya makhluq yang berbicara dan berbahasa. Dan juga kepada keluarganya, para shahabatnya dan para tabi'in dan taabi'it taabi'iin bi ihsaanin ilaa yaumiddin…. Dan semoga Allah mengangkat kita bersama-sama mereka didalam rumah akhirat yang tentram tanpa belenggu rasa kesah dan kelu. Aamiiin.

Amma Ba'du:
Berkata Kyai Mushannif Ibnu Aajurruumi Muhammad bin Muhammad bin Dawud As-Shanhaji Alfaasiy (627-723 H. / 1273-1323 M.) semoga Allah Merahmatinya dan semoga kami mendatapkan Ilmu yang Manfa'at berkat Ilmu-ilmunya. Aamiin.


الكلام هو اللفظ المركب المفيد بالوضع .

Macam-macam Kalam

Telah berkata pengarang kitab ini (As Syaikh Ash Shanhajy) rahimahullah :
Al kalam (kalimat) adalah Lafadz yang tersusun yang berfaedah dengan bahasa arab. Penyusun kalimat itu ada tiga: Isim, fi’il, dan huruf yang memiliki arti.

Karena itu Kalam menurut ahli nahwu harus memenuhi 4 syarat yaitu;
1.         Lafadz, yaitu الصوتالمشتمل على بعض الحروف الهجاءية  (Ucapan yang mengandung sebagian huruf hijaiyah) seperti زيد (Zaid) maka lafadz zaid itu terdiri dari tiga huruf hijaiyah yiatu ز (Za)  , ي (Ya) ,د (da) dan untuk suara yang tidak terdiri dari huruf hijaiyah tidak bisa disebut lafadz sehingga tidak bisa menjadi syarat kalam seperti suara ayam, bedug, kaleng, petir, mesin dan sebagainya yang tidak termasuk lafadz.
2.          Murokab, yaitu ماتركب من كلمتين فاءكثر (Ucapan yang tersusun atas dua kalimat atau lebih)  
seperti زيد قائمٌ  (Zaid berdiri) kedua lafadz tersebut disusun dalam bentuk mubtada’ (زيدٌ) dan Khobar (قائمٌ). jadi apabila kalimah saja belum bisa dinamakan murokab karena sejatinya kalimah hanyalah sepatah kata.
3.         Mufid, yaitu ما أفادفائدة يحسن السكوت عليهامن المتكلم والسامع عليها (Ungkapan berfaedah yang dapat memberikan pemahaman sehingga pendengarnya merasa puas) seperti زيد قائمٌ  (Zaid berdiri) dan قام زيد (berdiri Zaid), maka apabila ada seseorang yang menyampaikan dan bagi yang mendengarkanya dapat memahami apa yang dibicarakan meskipun tidak melihat langsung berdirinya Zaid.  
4.         Wadha’ yaitu جعل اللفظ دليلا على معنى (Menjadikan lafadz agar menunjukkan suatu makna pengertian) kalam harus menggunakan bahasa arab sebab ilmu nahwu membahas kaidah bahasa arab.

Untuk itu kalam harus memenuhi empat syarat diatas seperti  seperti زيد قائمٌ  (Zaid berdiri) dan قام زيد (berdiri Zaid) kedua contoh kalimat tersebut sudah berlafadzkan huruf-hurufnya, kalimatnya tersusun secara mubtada’ khobar dan fi’il fa’il, faedah pemahamannya jelas dan menggunakan bahasa arab.


وأقسامه ثلاثة : اسم ، وفعل ، وحرف جاء لمعنى .

Bagian-bagian Kalam itu terbagi menjadi tiga yaitu isim, fi’il dan huruf yang memiliki makna.

1.         Isim (kata benda) adalah ; كلمة دلت على معنى في نفسها و لم تقترن بزمان وضعا (kalimah yang menunjukkan makna mandiri dan tidak disertai dengan pengertian zaman).  Seperti كتاب(Buku),  مجلس(Majlis) مسجد (Masjid) زيد(Zaid) dan seterusnya.
2.         Fi’il (kata kerja) adalah كلمة دلت على معنى في نفسها و تقترنت بزمان وضعا  (kalimah yang menunjukkan makna mandiri disertai dengan pengertian zaman). Zaman fiil ada tiga yaitu zaman madhi (masa lalu) pada fi’il madhi, zaman mundhlori’ (masa sekarang dan sedang berlangsung) pada Fiil Mundhlori’ dan zaman istiqbal yaitu Fiil Amr.  Seperti  كتب (Sudah menulis),  يكتب (akan atau sedang menulis), اكتب (tulislah), يأ كل (dia akan atau sedang makan), اكال (Sudah makan). Fi’il itu dikenali dengan keberadaan: قَدْ (sungguh/terkadang), سَ (akan) ، سَوْفَ(akan) ، تَاءِ اَلتَّأْنِيثِ اَلسَّاكِنَةِ (ta ta’nits yang mati).
3.         Huruf  adalah كلمة دلت على معنى في غيرها (kalimah yang menunjukkan makna apabila gabungkan dengan kalimah lainya). Seperti الى(Kepada)  هل (Apakah)  لم(Tidak) itu adalah sesuatu yang tidak memenuhi ciri-ciri isim dan fi’il tetapi akan mempunyai makna apabila dirangkai dengan kalimat lainya.


فالاسم يعرف : بالخفض ، والتنوين ، ودخول الألف واللام ، وحروف الخفض وهي : من وإلى وعن وعلى وفي ورب والباء والكاف واللام وحروف القسم وهي : الواو والباء والتاء .

Isim itu dapat dikenali dengan keberadaan  khafadh, tanwin, dan kemasukan alif dan lam dan kemasukan hurf khafadh. Huruf khafadh itu adalah : مِنْ (dari),  إِلَى(ke), عَنْ (dari),  عَلَى(di atas),فِي (di), رُبَّ (jarang), بِ (dengan), كَ (seperti), لِ (untuk) Isim dapat dikenali juga dengan huruf qasam (sumpah) yaitu waw, ba dan ta.

Contoh dengan keberadaan khafadh بسمِ اللهِ الرحمنِ الرحيمِ , dengan menggunakan tanwin قائمٌ , dengan menggunakan alif lam  المدرسة (Sekolahan) dan  القراٰن (Alqur’an).  Contoh dengah kemasukan huruf khofadh : مِنْ (dari) dan  إِلَى (ke)  yaitu; من الصرةِ الى الكوفةِ ,  عَنْ (dari) عنِ القوسِ عَلَى(di atas) ركبت على الفرس ,فِي (di) الماُ فى الكوزِ  , رُبَّ (jarang)  رُبَّ رجلٍ صالحٍ فى المسجدِ  , بِ (dengan) مررت بزيدٍ  , كَ (seperti) زيدٌ كالبدرِ  , لِ (untuk)  الملُ لزيدٍ ,  huruf qosam وااللهِ ، بااللهِ ، تااللهِ (demi Allah)


والفعل يعرف بقد والسين و ( سوف ) وتاء التأنيث الساكنة .

Fi’il itu dapat diketahui dengan قَدْ (sungguh/terkadang), سَ (akan) ، سَوْفَ(akan) ، تَاءِ اَلتَّأْنِيثِ اَلسَّاكِنَةِ (ta ta’nits yang mati). Seperti قد قام زيدٌ (Sesungguhnya zaid berdiri), سيقوم زيدٌ (Akan berdiri zaid), (Nanti akan berdiri zaid) dan قامتْ هندٌ (berdiri hindun).


والحرف مالا يصلح معه دليل الاسم ولا دليل الفعل .

Huruf adalah lafadz yang tidak disertai ciri isim dan ciri fi’il.

Huruf tidak termasuk isim dan fi’il huruf juga tidak ditanwnikan atau disisipi alif-lam, qod, ta ta’nits yang disukunkan. Seperti الى(Kepada)  هل (Apakah)  لم(Tidak) dan sebagainya.


*****************

Socializer Widget By Blogger Yard
SOCIALIZE IT →
FOLLOW US →
SHARE IT →

0 komentar:

Posting Komentar